Hidup kadang membawa kita pada satu tempat yang tak kita ketahui. Setiap saat kita melangkah dan terus melangkah, meski kadang sebenarnya kita tak tahu hendak menuju kemanakah kita dan apakah di sana benar-benar ada suatu tempat pemberhentiaan terakhir kita.
Manusia memang tidak pernah puas. Saat kita berjalan dan menemukan sesuatu, tidak lantas membuat kita berhenti. Malah kita terus berjalan mencari sesuatu yang lain, begitu seterusnya hingga ajal datang menghentikan ritme perjalanan kita
Hidup dan perjalanan. Apa bedanya? Dalam hidup kita bertemu dengan banyak orang. Ada yang menawarkan kebaikan, bantuan, ketulusan, juga cinta. Tapi seperti perjalanan, pada suatu saat kita harus meninggalkan mereka atau mereka yang pergi meniggalkan kita demi melanjutkan sebuah perjalanan mencari kebahagiaan di ujung jalan sana. Lalu, di tengah perjalanan, kita kembali bertemu dengan seseorang atau banyak orang. Kita berbicara, bercerita, saling membantu, namun seperti sedia kala, mereka harus kita tinggalkan.
Begitulah hidup. Serupa perjalanan. Kita mecari banyak hal, dan terus mencari seolah belum bertemu dengan yang benar-benar kita inginkan hingga bisa membuat kita bahagia. Kita berkata pada diri kita, saya akan merasa bahagia jika saya lulus kuliah. Setelah lulus kuliah, kita akan mengatakan kembali, saya akan bahagia bila mendapatkan pekerjaan yang layak. Setelah bekerja kita kembali berkata pada diri sendiri, saya akan bahagia bila saya mendapatkan posisi penting di kantor, dan begitu seterusnya hingga kita tua dan ajal menjemput kita. Padahal kadang kita tak tahu apa yang benar-benar kita inginkan dalam hidup. Apakah yang benar-benar ingin kita temukan itu adalah kebahagiaan? Atau dengan mencari dan terus mencari itu memiliki kebahagiaan tersendiri?
Ya, mungkin benar, bahwa “LIFE IS A JOURNEY NOT A DESTINATION”, hidup adalah rangkaian perjalanan dan bukan tujuan. Kita akan bahagia justru dengan mencari dan terus mencari, walau kadang kita sendiri tak tahu apa yang benar-benar ingin kita temukan. Justru, dengan sifat tidak pernah puas itu, kita akan kembali mencari. Dan mencari akan membuat kita dinamis, mobile dan produktif. Apapun yang kita temukan nanti di perjalanan hidup kita, pastilah itu semua sudah tertulis dalam GBHN (Garis-garis Besar Haluan Nasib). Tapi sekali lagi, kita tak akan tahu tahu itu nasib yang tertulis dalam takdir atau bukan bila kita belum berusaha.
Subhanallah, maha suci Tuhan yang menciptakan manusia dengan rasa tidak pernah puas dan betapa beruntungnya orang-orang yang tidak pernah puas itu. Walau pada hakikatya akhir dari pencarian kita adalah bertemu dengan-Nya. Dan itu adalah sebenar-benarnya tujuan akhir kita.
Selamat mencari dan menemukan, kawan….
Sebuah perenungan di akhir January 2010.
0 komentar:
Posting Komentar