RSS
Tampilkan postingan dengan label Little Soul. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Little Soul. Tampilkan semua postingan

Jumat, 12 Maret 2010

Teman Bicara

Masih seperti bulan lalu
Kita masih bicara
Tentang apa yang kita lalui hari ini
Lalu tentang tulisan
Lalu tentang takdir
Lalu tentang kehidupan

Kau bertanya
Aku menjawab
Dan sebaliknya

Tak ada rentang
Semua terbuka
Apa adanya

Kita bagai dua sisi yang baru saja dipertemukan
Saling menanti di sudut kota
tiap senja menenggelamkan matahari

Menunggu hingga malam
Ketika suara binatang-binatang mengalun tenang
Hanya untuk berkisah soal masa depan
Juga mimpi-mimpi yang kita rajut tiap hari

Kita, adalah teman bicara

Minggu, 07 Februari 2010

Aku Sudah Lupa


Aku sudah lupa bagaimana membuat puisi

Apakah kau tahu caranya?

Ajarilah aku…

Tunjukkan padaku bagaimana memulainya

Karena ku sudah lupa bagaimana membuat puisi


Aku sudah lupa pada puisi

Sejak bertahun-tahun lalu

Tepatnya saat musim kemarau datang

Ketika aku ngantuk dan terlalu lelah

tuk mengingat serangkaian huruf –huruf


Aku benar-benar lupa akan puisi

Yang kuingat,

Terakhir aku membuangnya ketempat sampah

Dalam sobekan-sobekan tak utuh

Setelah puas menertawainya


Kini, ia menumpuk di depan mata

Helai demi helai dalam koper tua

Kian hari tulisannya kian kabur saja

Tapi aku telah lupa bagaimana membacanya

Apalagi membuatnya.

Mungkin benar

Bahwa aku benar-benar telah lupa pada puisi.

Senin, 01 Februari 2010

Karena Ia Pagi


Semua menepi dalam tenang
Saat pagi itu singgah, lalu pergi diam-diam
Pagi itu,
Apa bedanya seperti kehidupan dan kematian
Kita tak pernah tahu kapan ia datang

Pagi, semuanya begitu tergesa, ganjil dan rumit
Ia tak pernah berkisah tentang apa-apa
Ya, mungkin karena ia hanya pagi


*Akhir January 2010

Minggu, 10 Januari 2010

Hidup, Akan Kemanakah Kita Hari ini?


Kadang, ku ingin hidup berhenti di suatu detik
Kadang, kuingin hidup menungguku
Apakah di suatu persimpangan yang aku tersesat
Ataukah di sebuah kereta yang aku terlambat
Ya, aku ingin hidup menoleh padaku

Lagi, kemarin aku bertanya pada hidup
“hidup, akan kemanakah kita hari ini?”
Tapi lagi, hanya diam tanpa jawab
Ia berlalu, sambil menarik tanganku,
membawaku pergi ke suatu tujuan yang tak kuketahui
Hingga aku lelah dan akhirnya terlelap di suatu gelap

Hari ini, kembali kuterbangun
Berharap, ia akan bertanya padaku
“Jiwa, kau mau kemana?”
Tapi tidak, dia hanya berkata “Ikutilah aku”
Dan begitulah seterusnya
Entah sampai kapan….



Senin, 12 Oktober 2009

Aku si Pejalan Kaki


Sudah lama rasanya aku pergi
Menempuh jarak berkilo-kilo
Tak kunjung menemukan keberartian yang kucari

Aku si pejalan kaki
Mengitari hutan,
Berteduh di bawah jelaga
Mencari jejak kesejatian
Bilakah cita terkayuh lagi?

Minggu, 04 Oktober 2009

Ada yang Hilang

Aku merasa ada yang hilang, tanpa tahu apa yang sudah aku temukan...
Aku merasa menemukan tanpa tahu apa yang aku cari...
dan aku seperti masih mencari tanpa tahu apa yg sudah hilang...

Manusia memiliki mimpi.. ada yg mengejar dan mewujudkannya, ada yg mundur dan membuangnya, ada pula yang diam dan hanya menyimpannya sepanjang sisa hidupnya..
dan aku akan menjadi manusia yg terakhir itu…”

(he he he... ni puisi yg kian melow, miliknya BCL)

Kamis, 17 September 2009

Keseimbangan


Maaf....
Tapi pikiran-pikiran itu selalu menggangguku
jauh sebelum cerita-cerita itu datang dan mengacak segala nya,
Jalan setapak ini hanya tanah,
Tapi terasa seperti kerikil tajam yang menusuk
Bahkan rumput liarpun seperti enggan memberi iba

Adakalanya kehidupan terlalu dekat
dengan ego dan menjauh dari toleransi
dan nada sumbang khas lipsing
seolah menjadi sebuah jalan kala keberanian ciut,
lari dan bersembunyi..
Bersembunyi dari keadaan,
Bersembunyi dari kenyataan,
dan bersembunyi dari kehidupan

Semu bak coretan dinding
Yang menerus membingungkan jejak untuk melangkah
Kemana perginya keberanian?
berlari...
selalu berlari...
dan akhirnya terhenti
selalu terhenti di jalan yang sama

Kesendirian yang menakutkan
Merenung dan memutar film usang dengan alur flashback
tentang cerita dan kenangan..
Sebagian orang menyebutnya rutinitas yang wajar
Tapi aku ingin menyebutnya keseimbangan



##Tak jelas##

Rabu, 09 September 2009

Rhapsody Perpisahan

Aku menyeret langkahku
Seperti menyeret kembali sepenggal hidupku
Yang tertinggal disini
Di tempat terasing

Sedang mencoba untuk mengerti
Tapi tak kunjung menemukan alasan
Hanya akan berujung menjadi
"JIKA SAJA"

Jawabannya
Cukup kenang aku
Yang jauh dari sebuah negeri terasing
Tak tahu kemana kembali
Kalaupun pulang
Kemana kulabukan hati?

Ya, aku cukup dikenang saja
Langit masih terbetang
Terbanglah jauh
Meski air mata manitik nitik

Aku tak akan pernah pulang
Hanya mencoba bersandar
Di antara tajam duri-duri
Merasai sakitnya bisa
Biarkan semua menyepikanku
biarkan menjadi...
Rhapsody perpisahan

Selasa, 01 September 2009

Bicaralah Padaku


Bicaralah padaku
Ketika tubuhku kaku,
Ketika hatiku pilu,
ketika pikiranku buntu membatu,
Ketika otakku membeku,

Bicaralah padaku
Ketika ku ingin berbagi sedihku,
Ketika hatiku sepi dan sendu,
Ketika ku mati-matian menahan airmataku,

Bicaralah padaku,
Ketika ku merasa semua orang menghianatiku,
Ketika semua orang mengabaikanku,
Ketika semua orang tak butuh diriku,

Bicaralah padaku,
ketika ku ingin membagi senyumku,
tawaku,
ceritaku,
kisahku,

Bicaralah padaku, Tuhan

Senin, 31 Agustus 2009

Sepi


Ada banyak dimensi tanya yang belum sempat terjawab
Mendadak menjadi sepenggal sepi yang terlantar
Meninggalkan kosong dan sedikit parau yang dalam
Lelah sudah kutulis cerita hidup
Dalam paragraf2 hening tanpa lagu

Sepi, masih saja terasa menyakitkan
Sama menyakitkannya dengan sajak patah hati
Bak prolog perjalanan yang tak pernah habis diceritakan
Bahkan dalam tawa dan ramai
Menjadi irama tanpa suara

Senin, 27 Juli 2009

Pernahkah kau jatuh cinta?


Aku pernah. Ia adalah seseorang yang rupawan, bahkan beberapa waktu ini ia lebih rupawan. Apalagi ketika ia menjumpaiku di waktu sore dan malam hari, ia semakin mempesona. Sehingga aku kehabisan kata-kata untuk menjelaskannya.

Sehabis penat seharian menjalani hari, aku selalu pergi menemuinya. Dan jika sudah bersamanya, rasanya tak ingin kemana-mana. Berat sekali rasanya untuk berpisah. Ia selalu mengajariku untuk menanam harap setinggi-tingginya, ia menghilangkan beban, membuatku bernafas lega. Ia adalah inspirasi...

Hal ini juga yang aku lakukan ketika aku sedih, gembira, menangis atau tertawa. Aku selalu menyampaikan padanya perihal isi hatiku. Ia adalah pendengar yang baik kawan, tak pernah mengeluh, apalagi marah. Dan aku jatuh cinta padanya.
Maha suci Allah menciptakan makhluk sesempurna dirinya. Maukah kau tahu nama seseorang yang mempesona itu kawan? Nama seseorang itu adalah ...LANGIT

Maha Suci Allah atas ciptaan-Nya....

”Allah menciptakan beban, juga menciptakan pundaknya. Dan Langit adalah salah satu pundak itu”