Pernah merasa cemburu? Saya yakin, setiap orang pernah merasakannya. Dan beberapa waktu ini saya benar2 sedang cemburu. Tapi jangan diartikan saya iri, saya hanya cemburu. Perasaan manisiawi yang datang tanpa direkayasa. Saya bukan posesif. Apasih di dunia ini yang milik saya? semua hanya titipan Allah, jadi buat apa saya merasa memiliki. Tapi perasaan itu datang dan mengganggu saya akhir-akhir ini. Kemudian membuat saya bertanya keheranan, kenapa bisa?
Saya cemburu. Saya mencoba mendefinisikan perasaan ini sebaik-baiknya. Jangan sampai saya salah arti. Entahlah, apa saya boleh menyimpan perasaan seperti ini atau harus saya buang jauh2. Tapi saya rasa Tuhan juga membolehkan. Bukankah Ia juga sangat pencemburu bila ‘cinta-Nya’ di duakan? Begitupun saya… Tapi yang perlu menjadi catatan, kecemburuan saya ini bukan tanpa alasan. Juga bukan karena saya tak bisa melakukan hal serupa. Saya bisa, hanya tidak mau… malah kalau saya mau, jalannya sudah terbuka lebar di depan mata… hanya, saya tak mau menceburkan diri terlalu dalam…
Saya hanya cemburu, karena satu hal yang membuat tak ‘sreg’ untuk didengar dan di saksikan. Karena saya tak segitunya. Apa yang membuat saya cemburu? Susah saya jelaskan, ada hati yang harus saya jaga. Saya tak mau menyakiti siapapun dalam hal ini, meski hati saya miris bukan main. Saya takut….,toh selama ini saya juga tidak sebaik apa yang dipikirkan. Saya hanya merasa itu tak pantas kita lakukan selaku orang2 yang mengaku ‘nahnu du’at qobla kulli syai’in’…. Mengatakannya? Saya tidak seberani itu. Sekali lagi demi menjaga perasaan orang lain. Tapi yang pasti keadaan dan interaksi seperti itu membuat saya ‘muak’ bercampur sedih… hingga semuanya hanya menyisakan tanya, juga tangis dalam diam, Kemana hasil tarbiyah kita setiap pekan? Kemana kita yang sudah bertahun2 berada dalam lingkaran tarbiyah ini? Wallahualam bis shawab… Hanya Allah yang mengetahui apa yang kita zahirkan dan kita sembunyikan.